Kisah menyedihkan dialami Hendro Gunawan, brigadir jenderal polisi usai pensiun.
Bagaimana tidak, anak angkat yang diakuinya dirawat seperti anak kandung sendiri hingga besar melakukan hal yang tidak terpuji.
Harta pensiunan jenderal ini dikuras habis sang anak angkat dan anak mantu.
Brigjen Pol Purn Hendro Gunawan hanya bisa meratapi nasibnya dan menceritakan curhatan pilu ini.
Melalui acara podcast Uya Kuya, Brigadir Jenderal Polisi Purn Hendro Gunawan mengungkap curhat ini.
Brigjen Pol Purn Hendro Gunawan mengakui bahwa dirinya menjadi jenderal termiskin.
Tak bisa menahan kesedihannya, tangisan Brigadir Jenderal Polisi Purn Hendro Gunawan pun pecah.
Kronologi perubahan 180 derajat kehidupan Brigjen Pol Purn Hendro Gunawan diungkapnya.
Hendro Gunawan menjelaskan di awal dirinya mengangkat seorang anak itu.
Dari situ, Hendro mengatakan jika ada gelagat aneh di awal-awal pernikahannya yang ia klaim sang istri ingin memisahkan dengan keluarganya.
Pernikahanya dengan istri pertamannya belum dikaruniai buah hati telah berjalan dua tahun, hingga membuatnya memutuskan untuk mengadopsi seorang anak perempuan.
Kala itu, Hendro Gunawan mengaku terkejut sang istri secara tiba-tiba membawa seorang anak untuk diangkat selepas dirinya pulang pendidikan selama 40 hari.
Hendro Gunawan kembali mengangkat seorang anak perempuan lagi ketika dirinya bertugas di Banda Aceh.
Ia mengaku telah membesarkan kedua anak angkatnya hingga mendapatkan kebutuhan yang tercukupi.
Bahkan anak angkat pertamanya menjadi lulusan pendidikan S2.
Menginjak dewasa, anak pertamanya tersebut berontak lantaran merasa tak terima mengetahui statusnya sebagai anak pungut.
“Apapun yang dia mau dituruti, berjalan waktu dia mulai dewasa saya ceritakanlah semuanya, gak mau dia(Hesti) berontak ‘aku gak mau, bapakku tu bapak',” ungkapnya.
Berjalan waktu, Hendro Gunawan menuntun sang anak hingga dewasa.
Ia pun mempertemukan putri angkatnya dengan anak temannya yang merupakan seorang polisi.
Lebih lanjut, putri pertamanya menjalin hubungan dengan anak teman lamanya selama 8 tahun, hingga keduanya naik ke jenjang pernikahan.
Lambat laun, pria yang menjadi menantunya diakui menguasai harta kekayaannya.
Menantu angkatnya itu disebut kini bertugas di Mabes Polri sebagai seorang perwira.
“8 tahun pacaran saya berikan semua, sampai dia(menantu) kehilangan motor dinas saya ganti, dia ambil kredit bank saya tutupi, sampai mereka menikah, ada syarat yang dia minta harus ada rumah, toko, dan mobil,” ungkap Hendro Gunawan.
Tangis Hendro pecah menyesali perbuatannya menikahkan seorang yang bukan anak kandungnya.
Terlebih anak angkat yang telah dibesarkannya itu berlaku semena-mena mengusai hartanya.
“Inilah dosa terbesar saya pada sampai saat ini, saya tidak bisa membalas dosa saya karena saya bukan menikahkan anak kandung saya, itu yang saya sakit.” ujarnya.
“Saya sayang banget sama anak saya, tapi apa yang dibales sekarang, ternyata yang dibales air tuba, semua harta saya habis diambil dikuasahi,” ungkap Hendro.
Mirisnya, anak angkat dan menantunya mengatakan sang ayah akan meninggal ditahun 2020 setelah gagal meributkan harta.
“Jadi karena telpon-telpon dengan adik saya, dia bilang walaupun kakak nanti 2020 tidak ada lagi, semua harta itu tidak bisa ke kamu karena kamu bukan anak kandung, karena ucapan itu mereka gelisah mendesak ke saya,” ujarnya.
Dengan rencana yang diklaimnya sudah diskenario, harta Hendro pun perlahan habis.
Aset atas milik Hendro pun telah dibalik nama oleh anak angkat dan menantunya dengan modus jual beli.
Hendro menyebutkan tidak ada bukti kwitansi hingga uang yang masuk ke rekeningnya.
“Untuk mengambil pakaian saya aja itu saya sampai diteriaki maling sama anak pungut sama menantu di rumah dinas saya,” ungkapnya.
Upaya Hendro menggugat pun tak membuahkan hasil, sekalipun ia mendatangi Propam 2-3 bulan lalu.
Hendro kini tak menampik dirinya disebut sebagai Jenderal termiskin di Indonesia.
“Boleh dikatakan begitu (jenderal termiskin), karena pensiun saya pun sudah tidak ada, semua sudah tidak ada jadi saya harus menempuh jalur hukum dan tidak punya modal apa-apa,” ungkap Hendro.
Ia menyebutkan ada belasan rumah, kendaraan bahkan rumah dinas yang diklaim ‘dirampok' oleh anak angkat, menantu bahkan mantan istrinya.
Hendro pun cerai dengan istri pertamanya dan kini hidup bersama istri keduanya dan memiliki anak kandung.
Uya Kuya pun berharap dengan adanya podcast ini, pihak terkait menindaklanjuti kasus Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan.
Sosok Hendro Gunawan
Brigjen Pol (Purn) Muhammad Hendro Gunawan memiliki pangkat bintang satu perwira tinggi.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kapolres yang dalam podcast Uya Kuya tak disebutkan Kapolres mana.
Tak hanya itu, Brigjen Muhammad Hendro Gunawan juga sempat bertugas di Mabes Polri. ***