Pataka atau lambang Polda Sulteng punya nama keren: Wira Dharma Brata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pataka itu artinya bendera lambang Pasukan atau panji-panji.

Baru-baru ini, Kapolda Sulteng Irjen Pol Dr. Agus Nugroho, SIK, SH, MH, jadi Inspektur Upacara Pencucian Pataka Polda Sulteng . Acara ini diadakan untuk merayakan Hari Bhayangkara ke-78 di Rupatama Polda Sulteng, pada Rabu (19/8/2024).

Tradisi pencucian Pataka ini bukan cuma seremonial biasa, lho. Buat seluruh Personil Polda Sulteng, ini adalah momen untuk introspeksi dan perenungan dalam menjalankan tugas kepolisian.

Kalau mau kenal lebih jauh sama Pataka Wira Dharma Brata, kita harus flashback ke sejarah berdirinya Polda Sulawesi Tengah pada tanggal 29 Maret 1995.

“Polda Sulawesi Tengah terbentuk berdasarkan Keputusan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia nomor: KEP.06/1994 tanggal 10 Mei 1994, yang dikuatkan dengan Skep Kapolri Nomor Polisi: SKEP/01/II/1995 tanggal 28 Februari 1995,” jelas Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari, pada hari Rabu (19/6/2024).

Kemudian, Polda Sulteng diresmikan oleh Kapolri pada tanggal 29 Maret 1995, sekaligus meresmikan lambang Polda Sulteng yang diberi nama Pataka Wira Dharma Brata.

Pataka Wira Dharma Brata sendiri punya makna mendalam, yaitu “Sosok Ksatria yang punya keterampilan, ketangkasan, dan kecerdasan dalam menegakkan aturan serta menjunjung tinggi kebenaran sebagai perwujudan perilaku Pelindung, Pengayom, dan Pelayan Masyarakat,” ungkap Kompol Sugeng Lestari.

Lebih rinci lagi, Kompol Sugeng menjelaskan makna logo Pataka Wira Dharma Brata:

  • Bintang Warna Kuning: Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Tombak: Perjuangan untuk mempertahankan diri dari kekuatan lawan.
  • Parang atau Guma: Kekuatan atau Kebesaran.
  • Tameng atau Kaliavo Warna Merah: Keberanian dalam mempertahankan diri.
  • Rumah Adat: Tempat berlindung dari panas dan hujan.
  • Padi dan Kapas yang diikat oleh rantai: Ikatan kekeluargaan dan persaudaraan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan.
  • Selendang Kuning: Penghormatan yang didasari balutan kebersamaan yang tidak pernah putus.

Begitulah, cerita tentang Pataka Polda Sulteng Wira Dharma Brata. Penuh dengan sejarah dan makna yang dalam, ya!