https://www.instagram.com/tv/CjPTJmht0Sy/?utm_source=ig_web_copy_link

, sudah lazim digunakan oleh aparat kepolisian di negara manapun dalam penanganan demonstrasi atau amuk massa lainnya.

Padahal, ini diklasifikasikan sebagai senjata kimia secara internasional dan dilarang penggunaannya di saat perang.

Atas alasan ini, para penentang telah mempertanyakan penggunaannya oleh aparat dalam mengatasi protes di jalanan dan dengan membeberkan dampaknya yang berbahaya.

Sementara kepolisian pada umumnya menganggap itu lebih aman ketimbang kekerasan dan senjata api.

Tragedi yang menelan ratusan nyawa suporter Arema yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang memunculkan pula diskusi soal ini.

Berdasarkan pengakuan Mahfud MD, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini bukan karena bentrok antar supporter, melainkan lantaran banyaknya korban yang terhimpit akibat berdesakan sehingga kekurangan pasokan oksigen. Mengingat adanya tembakan gas air mata dari aparat yang dilemparkan ke arah tribun suporter.

Anggaran Pengadaan

Terkait penggunaan senjata gas ini, salah seorang warganet berhasil menemukan data anggaran terkait pengadaan pembelian peralatan dan kebutuhan senjata gas itu.

Dikutip dari akun Twitter @andripst, ia mengungkap bahwa total dana yang diajukan untuk pembelian peralatan dan kebutuhan gas air mata mencapai Rp1,03 Triliun.

“Sejak 2014-2022, POLRI telah melakukan pengadaan gas air mata yang bersumber dari dana APBN dengan nominal begitu besar, mencapai 1,03 Triliun Rupiah,” tulisnya.

Diketahui total dana untuk pengadaan tertinggi jatuh di tahun 2017.

Kemudian mengalami penurunan di tahun 2018.

“Setelahnya, mengalami penurunan dan mulai meningkat kembali setelah 2019,” katanya.

Menurutnya, kenaikan dana pengadaan ini lantaran banyaknya aksi demonstrasi di tahun tersebut.

“Terindikasi kuat akibat serentetan aksi demonstrasi besar,” jelasnya.

Apa itu Gas Air Mata?

Meski namanya gas, tapi ini sesungguhnya berbentuk cairan. Cairan dalam suhu ruangan ini dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga berbentuk aerosol.

Ketika ditembakkan, partikel-partikel solid akan tersebar ke udara dalam bentuk kepulan asap.Diabekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir di mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Pada dasarnya bagian-bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk penyerapan dan eksresi.

Ada banyak jenisnya. Yang paling umum adalah gas CS, atau nama panjangnya: o-chlorobenzylidene malononitrile. Nama CS diambil dari inisial penemunya, Corson dan Staughton.

Ini biasanya ditembakkan dari tabung untuk membubarkan kerumunan atau sekelompok besar orang yang dianggap sebagai ancaman. ***