Dayat dan Fauzan selama beberapa waktu bertugas mencatat kebiasaan para Polisi di pos penjgaan Bank Central Asia di Jalan Emy Saelan, Palu.     

Beberapa hari sebelum aksi, Ariyanto dan Rofli sudah berada di Palu. Mereka menumpang di tempat tinggal Fauzan dan Dayat di sekitar wilayah Palu Selatan.

“Aksi akan kita rencanakan di jam-jam ramai. Jam 10.00 ke atas itu waktu yang cocok. Untuk rute pelarian kita bisa langsung mengarah ke arah Jalan Emy Saelan lalu Towua dan keluar kota, melewati jalur Karanjalembah dan bersembunyi di sekitar Pombewe. Kemudian kita menuju Palolo lalu terusb ke Napu dan menyeberang ke Poso,” papar Fauzan menjelaskan rencananya.

***

Rabu, 25 Mei 2011. Brigadir Polisi Dua Andi Ibrar Prawiro, Brigadir Polisi Dua Januar Yudhistira Pranata Putra dan Brigadir Polisi Dua Dedy Edward Lohonaum sudah selesai mengikuti apel pagi. Mereka sudah memeriksa jadwal piket yang dikeluarkan Direktorat Pengamanan Obyek Vital Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Satu giliran piket diisi oleh empat orang anggota Kepolisian. Satu orang di antara mereka bertugas untuk pengawalan luar saat itu.

Berkendara sepeda motor, pagi hari itu sekitar pukul 06.30 Waktu Indonesia Tengah mereka menuju tempat tugas. Mereka bertiga menenteng senjata larang panjang jenis V2 Sabhara.

Senjata yang mereka pakai itu adalah produksi PT. Pindad. Merek dagangnya SB1-V2. Senjata ini memang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan kepolisian khususnya di Satuan Sabhara. Mencontohi desain SS1-V2 lalu dikembangkan untuk bisa memakai munisi dengan kaliber 7.62 x 45 mm. Jarak tembak efektifnya 300 meter.

***

Usai Shalat Subuh, Ariyanto Haluta, Rofli, Fauzan dan Dayat sudah bersiap-siap. Sudah diatur di Tim 1, Dayat menjadi eksekutor dan Fauzan menjadi pengendara sepeda motor Yamaha RX King warna hitam.

Sedang di Tim 2, Aryanto Haluta yang berperan sebagai eksekutor dan Rafli yang berperan sebagai pengendara sepeda motor. Mereka mengendarai sepeda motor Yamaha merek Yupiter berwarna hijau.


Sekitar pukul 11.20 Waktu Indonesia Tengah mereka telah berada di depan BCA Palu. Seperti yang mereka sudah rencanakan, tanpa aba-aba, Dayat dan Ariyanto langsung turun dari sepeda motor dan memberondong tiga Polisi yang tengah berjaga di Pos Pengamanan bank swasta itu. Dayat dan Ariyanto mengunakan masker scraft bercorak batik.

Dayat menggunakan senjata laras panjang berjenis M-16, sedang Ariyanto menenteng US Carabine.