Baik Ahmad maupun Sugeng penasaran, apakah Suwarni bertemu langsung dengan Santoso. Ahmad berusaha tak mengeluarkan catatan, kamera atau apapun yang akan mengganggu pembicaraan ini. Ahmad lebih suka mencatat dalam ingatan saja. Ini agar perbincangan berjalan lancar.

Dari penelusuran Ahmad kemudian diketahui perempuan ini pernah bertemu dengan suaminya di tengah gencarnya perburuan oleh aparat keamanan. Ia bertemu di suatu tempat di wilayah Poso Pesisir. Tapi Suwarni tak mau mengakuinya secara langsung saat Ahmad menanyakan itu. Hanya saja, ia mengaku juga suatu waktu Santoso sempat kembali ke rumah setelah tidak pulang sekian lama.

“Suami saya membawa kepiting. Ia sendiri yang memasak kepiting itu dan kita makan sekeluarga. Setelah itu dia pergi lagi dan tidak pernah kembali,” kisah dia.

Seperti yang diketahui sejak Januari hingga Desember 2015, aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian ditambah satuan intelijen tengah memburu Santoso dan kelompoknya melalui Operasi Camar Maleo. Sebelumnya, operasi pengejaran Santoso juga tengah berjalan. Entah bagaimana, Santoso tetap dapat lolos dari kejaran aparat.

Sesuai penuturan perempuan kelahiran 1977 itu, ia baru saja dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Poso dan kemudian ke Rumah Sakit Wirabuana Palu. Ia didera diabetes mellitus, kencing manis akut. Tiga jari kakinya sudah diamputasi karenanya.

“Apa yang dibicarakan Abu Wardah saat menelpon Mbak Suwarni?” Tanya Ahmad.

“Cuma pembicaraan biasa. Dia tanya kabar anak-anak. Dia bilang jangan lupa anak-anak diajari mengaji dan shalat. Saat