• Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
Monday, 8 August 2022
JafarBua
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
No Result
View All Result

Covid-19, New Normal dan Kesiapan Kita

Thursday, 28 May 2020
in Lawan Covid-19
4 min read
5 0
8
SHARES
10
VIEWS

Dunia menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak Perang Dunia II. Nyaris semua negara telah terdampak wabah Coronavirus baru yang menghancurkan. Wabah dari wuhan, Tiongkok ini telah menyebar ke mana-mana. Dalam beberapa bulan terakhir, ‘pusat gempa’ Covid-19 telah bergeser dari Cina ke Eropa lalu ke Amerika Serikat.

Hingga saat ini di seluruh dunia lebih dari 5,7 juta orang terpapar dan lebih dari 357 ribu orang meninggal dunia. Secara tidak langsung, miliaran orang telah menderita terdampak pandemi global ini.

Di Indonesia, sampai dengan Rabu (27/05/2020) terdapat lebih dari 23 ribu kasus dan yang meninggal 1473 orang.

Di Sulawesi Tengah, sampai dengan dengan Rabu (27/05/2020) sudah tercatat 120 kasus dan yang meninggal 4 orang.

Yang mengkhawatirkan adalah bahwa angka-angka tersebut kemungkinan berasal dari kurangnya pelaporan, dan mungkin meningkat secara mengkhawatirkan di minggu-minggu mendatang jika kita memperhitungkan pasien tanpa gejala dan tes cepat. Mengingat bahwa krisis yang didorong pandemi terus berubah, sejumlah pemimpin di negara ingin segera membuat kurva pandemi ini melandai.

Tak diragukan lagi, Covid-19 telah menempatkan ekonomi dunia, nasional dan daerah pada risiko besar. Coronavirus merusak fondasi ekonomi perdagangan global. Para analis telah mengidentifikasi wabah ini sebagai hasil dari hiper-globalisasi atau awal dari de-globalisasi. Namun, dunia akan menghadapi resesi; dan kerugian global, menurut beberapa analis, dampaknya dapat melebihi gabungan Perang Dunia I dan II.

Pada skala kecil, kita melihat pasar-pasar tradisional sepi pembeli. Pedagang kita seperti kerakap yang tumbuh di atas batu; hidup enggan mati tak mau. Lalu daya beli masyarakat pun menurun.

Sementara itu, tatanan dunia telah berubah dengan cepat. Beberapa teori sedang didalilkan. ‘Racun’ retorika anti-globalisasi kini terbuka. Dalam tatanan ‘new normal’ atau ‘normal baru’ dunia yang sedang berlangsung, konsensusnya adalah bahwa negara-negara perlu menyelamatkan bumi secara bersama-sama jika kita perlu hidup bersama. Dalam skala nasional kita, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat perlu bekerjasama untuk menghentikan wabah ini.

Longki Djanggola

Mengutip laman indiatimes.com, di Asia, India dapat menjadi salah satu contoh pengendalian transmisi Covid-19. Langkah terkoordinasi, kemampuan Pemerintah dalam bidang farmasi dan ilmu kesehatan, kesadaran masyarakat luas dengan bantuan sistem digital; dan komando politik pusat; pemberian stimulus kepada warga, antara lain, memang membantu dalam menahan penyebaran sejauh ini.

Negara-negara di Asia Tenggara telah mengikuti pendekatan serupa, termasuk Indonesia. Semua dari mereka telah memperkenalkan paket-paket stimulus, terutama untuk mendukung orang-orang yang sangat terkena dampak, usaha kecil dan menengah, pertanian, ekspor, kesehatan, masyarakat pedesaan, sektor informal, dan lain-lain.

Ada banyak pelajaran yang dapat dipelajari dari negara-negara terdampak Covid-19. Sebagai contoh, Korea Selatan dan Taiwan dapat mengelola untuk mengendalikan kehancuran dengan bantuan tes cepat dan solusi yang ditargetkan. Vietnam tidak memiliki kematian akibat Covid-19. Cina telah memperkenalkan bantuan teknologi digital untuk menahan penyebaran Covid-19 di kota-kota besar lainnya di daratan. Yang paling umum di antara semuanya adalah penerapan teknologi digital seperti Intelegensi Buatan dan Mesin Pembelajaran (AI-ML) berisi transmisi, data dan informasi tentang Covid-19 secara real time.

Ada beberapa hal yang harus dicatat dapat memengaruhi kita akibat wabah ini. Mengingat Indonesia terdiri dari 34 daerah otonom. Gangguan rantai pasokan pangan adalah yang utama. Lalu kehilangan pekerjaan yang terus meningkat seiring dengan melambatnya kegiatan manufaktur dan jasa. Selain itu, terhambatnya perjalanan udara, jatuhnya sektor pariwisata, kontraksi dalam industri hiburan luar ruangan, meningkatnya kebangkrutan dan tunggakan kredit menjadi soalnya.

Akibatnya, guncangan ini dapat meluas ke sektor-sektor dan ekonomi lain melalui hubungan perdagangan dan produksi.

Pemerintah kita sudah mengakui ekonomi kita sedang atau akan berada di titik nadir.

Simak saja, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati sudah mengatakan skenario terberat dari pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah minus 0,4%.

“Komite stabilitas sektor keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini turun jadi 2,3 persen dan lebih buruk bisa negatif 0,4 persen. Sehingga kondisi ini menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi dan berpotensi menekan lembaga keuangan karena kredit tidak bisa dibayarkan dan perusahaan alami kesulitan dari revenue,” sebut Sri Mulyani.

Namun, di tengah krisis, tetaplah ada untungnya. Pandemi ini juga memberikan peluang; Negara dapat menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik – dalam soal manajemen dan fasilitasnya. Ada pula perubahan perilaku dan norma sosial baru yang dimunculkan oleh #jagajarak, #pakaimasker #cucitangan dann lain-lain.

Kondisi ‘Normal Baru’ membuat kita harus menyesuaikan diri dengan norma-norma baru tersebut. Tentunya, vaksin dan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi virus ini akan ditemukan. Namun, tidak ada tempat berpuas diri. Negara-negara harus siap untuk menghadapi guncangan lain di masa depan. Bila kita siap hari ini, kita akan siap di masa depan.

Bukankah tak cuma kali ini kita menghadapi wabah yang mematikan?! Belum lagi ancaman bencana alam yang datang sewaktu-waktu. Sementara semua orang harus tetap bekerja.

Mau tidak mau, kita mesti menyiapkan diri untuk era ‘normal baru.’ Era ini sudah datang menjelang, tanpa perlu diumumkan oleh Pemerintah kita.

Kita ‘sedia payung sebelum hujan.’ Beruntunglah para petani yang punya ‘rumah produksi’ bahan pangan di dekat rumah tinggal mereka. Lahan-lahan pertanian yang ‘mungkin’ lama menganggur segera diolah. Halaman-halaman kosong di permukiman orang kota harus disulap jadi lahan hidroponik. Itu agar rantai pasokan bahan pangan tetap tersambung.

Para jurnalis belajar pula menyiasati teknik liputan. sekarang bukan cuma teleinterview, wawancara jarak jauh, tapi mulai dengan telereportage, liputan jarak jauh akrab dilakukan. Tak lagi cuma social distancing, tapi location distancing.

Para pegawai negeri pun mulai bisa menyesuaikan diri dengan pola #workfromhome dan #workinoffice. Dunia sudah serba digital. Semuanya dapat disiasati.

Selamat datang era ‘normal baru’. ***

Related Posts

Lawan Covid-19

Abai Prokes Pejabat Daerah, Contoh Buruk untuk Warga

Friday, 27 August 2021

Di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan anjuran patuh pada protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19,...

Image by Freepik.com
Lawan Covid-19

Terpapar Covid-19, Sebanyak 5.800 orang di Sulteng Masih dalam Perawatan

Thursday, 29 July 2021

Pusat Data dan Informasi Covid-19 Sulawesi Tengah, Kamis, 29 Juli 2021 melaporkan peningkatan perkembangan kasus...

Image by https://www.instagram.com/adeliapasha/
Lawan Covid-19

Adelia, Istri Pasha Ungu Terpapar Covid-19

Saturday, 10 July 2021

Masyarakat umum hingga kalangan selebriti juga ikut terpapar Covid-19. Setelah sebelumnya Pasha Ungu sempat terpapar...

Image by https://www.freepik.com/tirachardz
Lawan Covid-19

Hari ini 233 Orang di Sulteng Positif Covid-19, di Mana Saja?

Friday, 9 July 2021

Pusat Data dan Informasi Sulawesi Tengah, Jumat, 9 Juli 2021 melaporkan adanya penambahan kasus positif Covid-19....

minuman herbal, terbuat dari kunyit,jahe dan madu bisa menjaga imun tubuh/foto: unsplash.com
Lawan Covid-19

Ini Dia 4 Makanan Yang Dianjurkan WHO untuk Pasien Covid-19

Sunday, 4 July 2021

PEMERINTAH INDONESIA kini telah menetapkan PPKM Darurat sebagai langkah menangani kasus covid-19 yang mengalami lonjakan....

Lawan Covid-19

Ini Cara Satpol PP Imbau Warga Tojo Unauna Pakai Masker

Sunday, 18 April 2021

Menggunakan dialek setempat, Satuan Polisi Pamong Praja mengimbau warga Tojo Unauna mengenakan masker saat berada...

Next Post

Antar Anak Kita ke Sekolah

Menolak Rapid Test di Pasar Tradisional

61 Sembuh, Pasien Covid-19 di Sulteng tinggal 67 Orang

Discussion about this post

Highlight

  • Lifestyle
Breaking News

Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

by Jafar Bua
Friday, 5 August 2022
0

Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer Resimen Mahasiswa di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota Manasa adalah bagian dari tanggungjawab...

Read more

Om Kota, Jurnalis Radio Sepanjang Masa

Thursday, 4 August 2022

Tiga Batalyon Menwa Gelar Diklatsar Gabungan di Yonif 711/Raksatama

Tuesday, 26 July 2022

Buku untuk Dijual: Leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari Mitos ke Realitas

Wednesday, 13 July 2022

In Memoriam Haris Kariming, Rusdi dan Longki: Almarhum Sangat Cakap dan Cekatan 

Monday, 11 July 2022

About Me

JafarBua

JAFAR BUA

Blogger & Traveler

JAFARBUAISME. Ini dapat dibaca sebagai Jafar Bua is Me; Jafar Bua adalah saya. Anda bisa pula membacanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan saya, Jafar Bua sebagai pribadi. Itu mencakup pikiran, gagasan, tulisan, sajak, foto, coretan atau apapun tentang saya. Bahkan bisa pula igauan dan mimpi saya

Jafarbuaisme cuma sekadar catatan-catatan saya di waktu senggang dalam pelbagai bentuk.

JAFAR BUA

NETWORKING

KABAR LUWUK

Popular

  • Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    16161 shares
    Share 16145 Tweet 7
  • Kartu Sulteng Sejahtera Bukan Syarat Penerima BLT Rp1 juta per Keluarga

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Dua Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tertembak Mati

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Setelah Menghilang Dokter Faisal Akhirnya Ditemukan di Paleleh

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • MIT Berulah Lagi, 2 Warga Lembah Napu Tewas Digorok

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Mujahiddin Indonesia Timur Terpecah, 4 Anggota asal Poso akan Menyerah

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Benarkah dr. Faisal Kanang Ditahan Densus 88? Ini Jawaban Kapolda Sulteng

    11 shares
    Share 4 Tweet 3

  • About Me

© Copyright 2019 JAFARBUAISME , Designed & Developed by ALFATWA Multimedia.

No Result
View All Result
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me

© 2019 JafarBuaIsMe - Designed and Developed by Alfatwa Multimedia.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In