Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara resmi menambahkan kata “palum” ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai lawan kata dari “haus”.
Kata “palum” yang berasal dari bahasa Batak Pakpak ini didefinisikan dalam KBBI sebagai “sudah puas; hilang rasa haus”. Dengan demikian, masyarakat kini memiliki padanan kata tunggal untuk menggambarkan kondisi tidak haus, yang sebelumnya diungkapkan dengan frasa seperti “sudah minum” atau “tidak haus”.
Sebagai contoh, kalimat yang dapat digunakan antara lain: “Saya belum palum sejak pagi karena belum sempat minum air,” atau “Anak-anak terlihat lebih tenang setelah palum usai bermain di luar rumah.”
Melalui akun resmi Instagram @badanbahasakemendikbud, Badan Bahasa menjelaskan bahwa kata “palum” diadopsi dari bahasa daerah Batak Pakpak yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Dalam Kamus Bahasa Dairi Pakpak, “palum” memiliki makna yang lebih luas, antara lain “sembuh dari dahaga”, “senang hati”, serta kondisi emosi yang tenang dan terhibur.
Selain “palum”, beberapa kosakata lain dari bahasa Batak juga telah lebih dahulu masuk dalam KBBI, antara lain:
- Horas: kata seru untuk menyampaikan ucapan selamat;
- Gumul: bayi yang bentuk tubuhnya bundar seperti bola;
- Lompayang: berarti lempang atau lurus;
- Parmintu: orang yang gemar minum minuman keras;
- Selok: keadaan kesurupan hingga mampu berkomunikasi dengan roh;
- Ucok: bermakna berdamai atau berunding secara damai.
Kepala Badan Bahasa, Dr. Aminuddin Aziz, menyatakan bahwa penambahan kosakata dari berbagai bahasa daerah merupakan bagian dari upaya pelestarian kekayaan bahasa nusantara serta pengayaan KBBI sebagai sumber rujukan bahasa Indonesia yang sahih.
“Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari kekayaan bahasa daerah. Penambahan seperti ini merupakan bentuk pengakuan terhadap warisan linguistik bangsa,” ujar Aminuddin.
Dengan masuknya kata “palum” ke dalam KBBI, diharapkan masyarakat semakin gemar menggunakan bahasa Indonesia yang kaya dan beragam, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. ***