Saya mendapat cerita menarik dari para tetua yang mewarisi kisah pelantikan Raja baru dari orang tuanya di zaman kerajaan dahulu kala.
Ini Kisah Pertama: Dahulu kala, bila ada Raja Baru yang akan dilantik, rakyat menyambutnya dengan sukacita. Pestanya berlangsung sepekan. Ada hiburan rakyat ditampilkan. Makanan pun berlimpah.
Para Tentara dan Abdi Istana lainnya berubah menjadi lebih ramah. Yang biasanya garang sekarang banyak tersenyum. Penjagaan tetap disiagakan seperti biasanya. Namun rakyat menonton gelar jaga dan senjata dengan riang.
Mereka bangga karena Tentara Kerajaan tampil gagah. Rakyar tak takut. Sebab mereka tahu senjata itu bukan untuk melukai mereka. Satu demi satu senjata mereka tilik.
Tentara Kerajaan tentu tak bisa marah. Ini waktunya Rakyat berpesta menyambut Raja Baru. Usai dilantik, Raja Baru akan berpawai mengeliling alun-alun dan sebagian wilayah Ibukota Kerajaan. Rakyat berebut mencium tangan penguasa baru. Mereka bersoraksorai mengelukan Raja.
Mereka tak takut pada senjata Tentara kerajaan yang ditenteng siap menembak. Sebab mereka tahu adanya itu bukan untuk melukai mereka.
Ini kisah kedua: Tak lama kemudian terjadi pergolakan di Kerajaan. Nyaris saja terjadi perebutan kekuasaan. Tapi para sesepuh dan penasihat kerajaan mengambil jalan tengah.
Agar sama-sama beroleh manfaat dan tak terjadi pertumpahan darah jalan musyawarah dipilih. Raja yang baru setahun berkuasa menyerahkan kekuasaannya kepada Raja Baru yang juga saudara kandungnya.
Tak berpanjang waktu, pelantikan raja baru disegerakan. Sayangnya, tak ada Rakyat yang mengelu-elukan. Tentara kerajaan terlihat garang. Senjata-senjata siap tembak dipasang memagari Istana. Suasana tegang. Rakyat tahu adanya siapa raja baru ini. Tak ada yang berani mendekat ke gerbang kerajaan. Berbeda dengan pelantikan Raja sebelumnya.
Kisah ketiga: Pemilik cerita ini sudah tertidur di depan TV yang masih menyiarkan berita persiapan Pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Presiden dan Wapres RI hasil Pemilu 2019 akan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2019.
Sumber Ilustrasi: historyofcirebon.id