Anggota Polres Tana Toraja, minta maaf karena menyebut polri sarang mafia dan korupsi melalui sebuah video.

Dalam video yang viral itu, Aipda Aksan mengatakan, banyak biaya yang harus dikeluarkan mulai masuk hingga kenaikan jabatan di di kepolisian.

Aipda Aksa juga mengaku dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena membongkar korupsi atasannya di Polres Palopo.

Atas penyataannya tersebut, Aipda Aksan minta maaf.

Ia menjelaskan jika hal itu tidak benar karena hanya berdasarkan opininya dan tanpa ada bukti yang kuat.

“Menyampaikan kembali bahwa yang saya sampaikan untuk sekolah perwira membayar, untuk mutasi jabatan membayar, ada pemotongan BBM, ada pemangkasan DIPA, maupun ada korupsi di Polres Palopo, bahwa testimoni tersebut hanya asumsi saya tanpa dukungan alat bukti,” jelasnya pada Minggu (4/12/2022).

Ia juga meminta maaf ke Kapolri, Kapolda dan institusi Polri karena membuat video yang tidak memiliki bukti ke masyarakat.

“Saya mengaku bersalah serta meminta maaf setinggi-tingginya kepada Bapak Kapolri, Kapolda Sulsel, dan rekan-rekan anggota Polri di Polda Sulsel atas ketidaknyamanan video saya yang tersebar keluar tersebut.”

“Bahwa saya berjanji tidak akan mengulangi dan siap menerima sanksi dari pimpinan,” terangnya.

Baca juga: Viral Video Polisi Minta Kapolri Bersihkan Mafia di Tubuh Polri, Aipda Aksan

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Komang Suartana menjelaskan, Propam Polda Sulawesi Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap Aipda Aksan terkait video tersebut.

“Saudara Aipda Aksan dilanjutkan pemeriksaannya langsung oleh Propam Polda terkait tindakannya yang mencemarkan nama baik Polri,” katanya pada Minggu (4/12/2022).

Menurutnya Komang, perbuatan Aipda Aksan telah melanggar disipin dan akan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

“Perbuatan Aipda Aksan telah melanggar disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri dan/atau Peraturan Kepolisian RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik, ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Agoeng Hadi Koerniawan menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan kepada Aipda Aksan untuk membuktikan video yang telah dibuat.

“Sementara diperiksa, bisa nggak (tidak) dia buktikan omongannya dia,” terangnya.

Karena dalam video Aipda Aksan menyebut korupsi di Polres Palopo, kini Mantan Kapolres Palopo melaporkannya.

“Sudah (diperiksa). Mantan Kapolres Palopo juga sudah buat laporan pengaduan,” ujar dia.

Terkait jenis laporan yang dilayangkan ke Aipda Aksan, Agoeng Hadi Koerniawan belum dapat menjawabnya.

“Nanti ditanyakan langsung ke Krimsus atau Humas,” tambahnya.

Baca juga: Nasib Sial Oknum Pejabat Polisi Diam-diam Beristri Empat, Terbongkar Karena Para Istri Rebutan Harta

https://youtu.be/ufHcZ4D1nEA
Viral Aipda Aksan singgung mafia polisi

Sebelumnya, nama Aipda Aksan sempat menjadi sorotan setelah membuat video terkait kritikannya kepada institusi Polri.

Dalam video tersebut Aipda Aksan mengenakan seragam dinas dan video ditujukan ke Kapolri.

Video kritikan Aipda Aksan viral dan diunggah akun TikTok @pandapotansthg81 pada Kamis (1/12/2022).

“Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, Salam Presisi.”

“yang terhormat bapak Kapolri, izin jenderal saya Aksan NRP 811081 anggota Sat Binmas Polres Tana Toraja menyampaikan kepada bapak.”

“Tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri,” ujarnya dalam video.

Menurutnya sistem di Polri sudah tidak bagus sejak rekrutmen karena segala sesuatunya harus menggunakan uang.

“Yang pertama masuk polisi harus bayar, yang kedua mau pindah harus bayar, yang ketiga mau jadi perwira harus bayar, jadi bagaimana kedepannya Polri kalau semau harus bayar,” jelasnya.

Selain itu, para pimpinan tidak memberikan contoh yang baik ke bawahannya.

“Kemudian rata-rata pimpinan dari bawa bukan mengajari kami ke jalan yang bagus, tapi mengajari kami ke jalan yang tidak benar.”

“Contohnya mereka memangkas Dipa, mereka memangkas uang BBM, uang makan dan lain sebagaianya,” terangnya.

Ia juga mengatakan, dirinya merupakan korban karena berkata jujur namun dimutasi.

“Yang terhormat bapak Kapolri, seperti yang saya alami saya dimutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja karena saya membongkar perbuatan kapolres AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM dan lain sebagainya,” tambahnya. ***

Baca berita terbaru jafarbuaisme.com di Google News.