• Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
Wednesday, 10 August 2022
JafarBua
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
No Result
View All Result

Ali Kalora Tertembak, Berapa Besar Kekuatan Mujahiddin Indonesia Timur?

Thursday, 4 March 2021
in Breaking News
4 min read
5 0
6
SHARES
10
VIEWS

Perburuan Ali Kalora, pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur kian digiatkan. Satuan Tugas Operasi Madago Raya yang efektif pada Januari 2021 memburu pengganti Santoso alias Abu Wardah itu. Senin, 1 Maret 2021 lalu, Ia dilaporkan tertembak dalam kontak senjata di sekitar Andole, Tambarana, Poso Pesisir Utara. Apakah ini akan menjadi masa akhir pelariannya? Sebenarnya seberapa besar kekuatan mereka?

Ali Kalora alias Ali Ahmad, pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur mulai diburu sepeninggal Santoso alias Abu wardah yang tewas ditembak pada 18 Juli 2016. Sejumlah aksi terorisme telah dilakukannya sepanjang 2012 – 2021. Kemunculannya pada Selasa, 23 Februari 2021 dan Senin, 1 Maret 2021 lalu Rabu, 3 Maret 2021 kembali menelan korban jiwa di pihak Satuan Tugas Operasi yang kini bersandi Madago Raya.

Kelompok ini menjadikan daerah Tamanjeka, Poso Pesisir Utara hingga Lembah Napu, Poso sebagai basisnya bahkan menyeberang ke wilayah Salubanga, Parigi moutong sampai ke Lembantongoa di Sigi.

Beragam upaya sudah dilakukan untuk melumpuhkan pergerakan kelompok ini dengan melibatkan semua satuan Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia.

Pada kontak tembak dengan aparat Satuan Tugas Operasi Madago Raya pada selasa, 23 Maret 2021 di Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Ali Kalora dilaporkan tertembak, namun ia berhasil meloloskan diri.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Didik Supranoto membenarkan soal tertembaknya pentolan Mujahiddin Indonesia Timur ini. Ia juga menyatakan bahwa Ali terlibat dalam kontak tembak pada 1 maret 2021 yang menewaskan Prajurit Kepala Dedy Irawan lau pada 3 maret 2021 yang menewaskan Brigadir Polisi Satu Herlis. 

“Sementara demikian kita pastikan bahwa kelompok yang baku tembak dengan Satgas itu dipimpin Ali Kalora. Ia kita duga tertembak dan kemudian kita kejar hingga terjadi kontak tembak lagi,” jelas Didik.

Sebenarnya siapa Ali Kalora? Tak banyak data soal sosok bernama asli Ali Ahmad ini. Setelah Santoso alias Abu Wardah mangkat pada 18 Juli 2016, lalu Daeng Koro tewas ditembak, ia didaulat menggantikan posisi Amir Mujahiddin Indonesia Timur didampingi Basri. Setelah Basri yang diduga mata-mata Polisi ditangkap, praktis ia adalah anggota paling senior dalam kelompok ini. Dialah yang kemudian menjadi target utama Satuan Tugas Operasi.

Ali diketahui lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso. Ia memiliki seorang istri bernama Tini Susanti Kaduku. Di kelompoknya Tini disapa Ummi Farel. Sedangkan penambahan nama Kalora di belakang nama Ali berasal dari Desa Kalora tempatnya dilahirkan. Nama itu diperkenalkan polisi lalu digunakan secara umum dalam pemberitaan media massa.

Ada informasi lain menyebutkan bahwa Ali lahir di Ambon, Maluku lalu ke Poso dan menetap di Desa Kalora. Kemungkinan besar dia menjadi bagian dari Laskar Jihad Ahlusunnah Waljamaah yang masuk ke Poso pada 2000. Setelah Laskar Jihad dipulangkan pasca Deklarasi Malino pada 2002, dia memilih menetap di Poso.

Dari pelbagai keterangan, Ali diketahui benar-benar mengenal daerah di mana dia bersembunyi sepanjang Gunung Biru, Tamanjeka, Lembah Napu, Kabupaten Poso hingga ke Salubanga, Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Meski demikian, Ali dianggap memiliki kemampuan di bawah Santoso.

Sebenarnya seberapa besar kekuatan kelompok ini sehingga sulit dihadapi? Padahal sejumlah operasi digelar untuk melumpuhkan mereka. 

Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia, Dedi Askary menyebutkan sungguh mengherankan bila kelompok kecil seperti Mujahiddin Indonesia Timur dihadapi dengan mobilisasi pasukan. Apalagi sudah tentu menggunakan anggaran besar untuk itu.

“Saya selalu ditanya tentang seberapa banyak kekuatan kelompok ini. Seperti diketahui publik kekuatan kelompok ini tinggal sebelas orang sebelum kontak tembak terakhir. Adalah hal lucu bila operasi seperti ini berlarut-larut,” kata Dedi.

Ia juga menyebutkan adalah lucu bila alasan sulitnya medan menyulitkan aparat keamanan melumpuhkan mereka sejak dulu.

“Nah jika alasannya itu dipakai, maka pertanyaannya adalah kenapa kemudian unit atau satuan tempur strategis yang dilatih dengan anggaran besar untuk berperang di hutan, melakukan perburuan, counterterrorist tidak diturunkan,” ujar dia.

Dedi memandang bahwa penggunaan teknologi canggih semisal drone atau UAV (unmanned aerial vehicle) adalah hal yang memungkinkan.

“Katakanlah medannya sulit, kenapa tidak menggunakan kecanggihan teknologi untuk meminimalisir korban. Menggunakan drone,  misalnya, belanja satu kali misalnya harga drone lima miliar. Identifikasi lokasi mereka, lalu terjunkan pasukan dan lumpuhkan kelompok itu. Daripada menghabiskan anggaran untuk memobilisasi pasukan,” hematnya.

Seperti diketahui, Satuan Tugas Operasi Madago Raya kini mengkonsentrasikan perburuan mereka atas jejak Ali Kalora dan kelompoknya di wilayah Poso Pesisir Utara. Kekuatan mereka tidak kurang dari 6 satuan setingkat kompi (SSK). Mereka terdiri dari sejumlah satuan di Kepolisian ditambah Komando Operasi Khusus yang beranggotakan sejumlah satuan elit di Tentara Nasional Indonesia.

Menurut Dedy sebenarnya kekuatan Satuan Tugas Operasi ini tidak sebanding dengan kekuatan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur.

“Keahlian dan kapasitas pasukan elit kita disamakan dengan kapasitas dan keahlian pasukan Ali Kalora, malu dong. Keahlian dan kapasitas elit kita itu menghabiskan triliunan uang negara untuk menghasilkan satu personil yang profesional dan hebat. Lalu untuk kelompok ini harus memobilisasi besar-besaran pasukan elit, ini gila,” tukas Dedy.

Longki Djanggola

Sementara itu, Ali Kalora kini cuma menggantungkan kelangsungan kelompok ini pada delapan orang kombatan. Mereka adalah  Qatar alias Farel alias Anas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama, Rukli dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Berapa lama lagi kelompok ini akan bertahan? kita tunggu saja. ***

Related Posts

Breaking News

Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

Friday, 5 August 2022

Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer Resimen Mahasiswa di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota...

Breaking News

Tiga Batalyon Menwa Gelar Diklatsar Gabungan di Yonif 711/Raksatama

Tuesday, 26 July 2022

Suara rentetan tembakan senjata otomatis terdengar menyalak di lapangan Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota...

Breaking News

Buku untuk Dijual: Leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari Mitos ke Realitas

Wednesday, 13 July 2022

Pulau Sulawesi disamakan dengan laba-laba yang berbaring di air dengan semenanjung seperti kaki. Bentuknya terkadang...

Breaking News

In Memoriam Haris Kariming, Rusdi dan Longki: Almarhum Sangat Cakap dan Cekatan 

Monday, 11 July 2022

Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia mantan Kabag Humas Kabupaten Parigi Moutong dan mantan...

Breaking News

Shinzo Abe: Mantan PM Jepang dibunuh saat kampanye pemilu, ditembak dua kali

Friday, 8 July 2022

Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang meninggal Jumat (08/07/2022) setelah ditembak oleh pelaku yang diduga...

Breaking News

Usai Kunjungan Jokowi, Rusia Masih Terus Bombardir Ukraina, 18 Orang Tewas di Wilayah Odesa

Saturday, 2 July 2022

Rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan dua kamp liburan di dekat pelabuhan Odesa di...

Next Post

Begini Pola Pergerakan Kelompok Ali Kalora

Ini Peta Pergerakan Kelompok Ali Kalora

Ini Cara Kupas Mangga Terbaik, Tips untuk Nia Ramadhani

Discussion about this post

Highlight

  • Lifestyle
Breaking News

Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

by Jafar Bua
Friday, 5 August 2022
0

Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer Resimen Mahasiswa di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota Manasa adalah bagian dari tanggungjawab...

Read more

Om Kota, Jurnalis Radio Sepanjang Masa

Thursday, 4 August 2022

Tiga Batalyon Menwa Gelar Diklatsar Gabungan di Yonif 711/Raksatama

Tuesday, 26 July 2022

Buku untuk Dijual: Leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari Mitos ke Realitas

Wednesday, 13 July 2022

In Memoriam Haris Kariming, Rusdi dan Longki: Almarhum Sangat Cakap dan Cekatan 

Monday, 11 July 2022

About Me

JafarBua

JAFAR BUA

Blogger & Traveler

JAFARBUAISME. Ini dapat dibaca sebagai Jafar Bua is Me; Jafar Bua adalah saya. Anda bisa pula membacanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan saya, Jafar Bua sebagai pribadi. Itu mencakup pikiran, gagasan, tulisan, sajak, foto, coretan atau apapun tentang saya. Bahkan bisa pula igauan dan mimpi saya

Jafarbuaisme cuma sekadar catatan-catatan saya di waktu senggang dalam pelbagai bentuk.

JAFAR BUA

NETWORKING

KABAR LUWUK

Popular

  • Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    16160 shares
    Share 16145 Tweet 6
  • Kartu Sulteng Sejahtera Bukan Syarat Penerima BLT Rp1 juta per Keluarga

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Dua Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tertembak Mati

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Setelah Menghilang Dokter Faisal Akhirnya Ditemukan di Paleleh

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • MIT Berulah Lagi, 2 Warga Lembah Napu Tewas Digorok

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Mujahiddin Indonesia Timur Terpecah, 4 Anggota asal Poso akan Menyerah

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Benarkah dr. Faisal Kanang Ditahan Densus 88? Ini Jawaban Kapolda Sulteng

    10 shares
    Share 4 Tweet 3

  • About Me

© Copyright 2019 JAFARBUAISME , Designed & Developed by ALFATWA Multimedia.

No Result
View All Result
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me

© 2019 JafarBuaIsMe - Designed and Developed by Alfatwa Multimedia.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In