GAYA sejumlah youtuber dan influencer Indonesia yang sering memamerkan kekayaan pribadi dan terlalu memperlihatkan kehidupan kelas tinggi mereka di sosial media, menjadi perhatian aktor, pelawak yang juga , .

Pelakon di program terkenal “Extravaganza” ini berpendapat harusnya para youtuber dan influencer yang disebutnya seleb-tuber itu lebih peka dengan lingkungan ketika mereka membuat konten. Coba lihat curhatnya di Instagram milik @amingisback.


Hari gini ya sebaliknya…

gak pamer g ngonten,
ga Ngonten ya ga Beken,
Tp ggp bgt si..
Kan kita g bs menghakimi cara org cari rizki
(rizki mana rizki, susah2 gampang amat ya dicarinya)

Saling respect aja ya
TAPIII…
Berharap banyak
Semoga banyak teman2 youtube/seleb-tuberku yang lebih bijak dan kreatif lagi, sebisa mungkin mikirin cara menghidangkan tayangan yang:

MENYENANGKAN (pemirsa) tanpa menyakiti (org g punya)
Dah gitu aja
Amiiin

BTW paling sebel klo ada istilah..
“IRI BILANG BOS!”
SUMPAH!
GUE UDAH KAYAAA
Ngapain si iri ama rejeki org ga ada di kamus acu dr dulu jg
makanya GUE G BERANI SOMBONG KRN ADA YG LEBIH KAYA…”

Aming juga mengklarifikasi statusnya itu setelah tampil di acara Rumpi No Secret di transtv.

Aming menegaskan bahwa kita tidak tidak bisa menghakimi cara orang cari duit. Namun sebagai representatif perwakilan figur-figur dunia hiburan, menurutnya harus lebih bijak dalam membuat konten.

“Kita harus cari tahu, breakdown harus dicari tahu followernya siapa, keadaannya kayak sekarang kayak gimana,” ujar Aming seperti dilansir 20detik.

Menurutnya, dijaman Di jaman sulit kayak gini kita harus lebih banyak menggunakan empati, sensivitas kita terhadap orang lain dan lingkungan.

Jadi emang ada banyak teman-teman youtuber/selebtuber konten-konten yang memperlihatkan lux its okey. Karena gue tahu dengan mereka bikin gitu ada sponsor yang masuk. Dengan banyaknya sponsor yang masuk otomatis kan mereka duit dapet, dan mereka bisa membiayai puluhan atau ratusan bahkan ribuan karyawan iya gak sih,” akunya.

Namun pada kondisi sekarang menurutnya para youtuber dan influencer itu harus bisa memikirkan cara itu menghantarkan konten itu ke publik menjadi tontonan yang menyenangkan tanpa menyakiti orang-orang yang tak punya.

Dia mengatakan tak bermaksud julid dan iri hati dengan mereka yang membuat konten seperti itu. Aming mengaku cukup kaya dan berkecukupan. Namun kekayaan itu kata dia tidak untuk dipertontonkan dan dibicarakan.

Dia juga menyinggung kondisi sekarang dimana semua orang merasa harus menyamakan standarnya dengan orang lain. “Kenapa sih harus semua menyamakan standar mereka dengan standar orang lain, itu yang gila menurut gua,” tandasnya. ***