Beruntunglah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir. Bila nanti Komisi Pemilihan Umum Daerah Sulawesi Tengah menetapkan mereka sebagai pemenang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2021-2024, maka keduanya sungguh beruntung.
Sebagai Gubernur dua periode, Longki Djanggola telah menetapkan pondasi perekonomian yang sangat kuat bagi daerah ini. Sulawesi Tengah masuk dalam tiga besar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Di atas Sulawesi Tengah ada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Pada kuartal ke dua tahun 2020 Sulawesi Tengah mengalami pertumbuhan ekonomi di angka minus nol koma nol enam persen. angka itu cukup membawa Provinsi Sulawesi Tengah duduk diperingkat ke tiga provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kala pandemi Covid-19. Pada kuartal ketiga tahun ini pertumbuhan ekonomi di angka positif dua koma delapan persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi ini sudah beberapa kali didapatkan Provinsi Sulawesi Tengah. Pada 2019, Sulawesi Tengah pernah meraih pertumbuhan ekonomi sampai di angka 6 persen.
Itu untuk hal-hal yang tak kasat mata dilihat. Coba kita tengok yang kasat mata. Sekali lagi Rusdi – Ma’mun sungguh beruntung.
Saat ini, ruang kerja Kantor Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, juga ruang sejumlah Biro sudah direhabilitasi. Lebih cantik lagi. Lebih elok lagi. Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekprov mendatang akan lebih nyaman bekerja dan menerima tamu.
Di samping Kantor Gubernur sekarang ada Masjid baru yang mungil tapi megah. Menjadi tempat shalat jamaah pegawai dan warga setempat.
Begitu pun Rumah Jabatan Gubernur Sulteng di Jalan Mohammad Yamin, Palu yang terkena dampak bencana dahsyat 28 September 2020. Saat ini aula, ruang tidur dan ruang makannya serta sejumlah ruang tamu sudah pula direhabilitasi dengan perkuatan struktur tahan gempa. Begitu pun dengan rumah jabatan Wakil Gubernur yang sudah selesai direhabilitasi. Ini artinya Gubernur dan Wakil Gubernur baru bisa beristirahat nyaman dan tenang usai menjalankan tugas-tugas kedinasan.
Di samping Rujab ada gedung Yodjokodi Convention Center, aula pertemuan berkapasitas besar. Sudah beberapa kali sejumlah perguruan tinggi menggelar acara wisuda di sini. Acara-acara pemerintahan pun tak mesti menyewa gedung besar lagi, kecuali yang bernuansa promosi dagang dan wisata yang biasanya memilih pusat-pusat keramaian.
Di bekas Gedung Wanita Palu sudah mulai rampung pembangunan Gedung Wanita Bidarawasia. Gedung ini berdaya tampung besar pula. Dibangun dengan struktur tahan gempa. Bentuknya perkawinan arsitektur moderen dan tradisional.
Itu hanya sebagian kecil langkah maju Longki. Termasuk Sekolah Menengah Olahraga yang disiapkan untuk mendidik para atlit-atlit daerah kita yang masih usia sekolah menengah atas.
Melihat itu semua, sudah sepatutnya, masyarakat dan utamanya Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir berterima kasih pada Gubenur Longki Djanggola.
Gagasannya menyiapkan fasilitas rumah jabatan yang nyaman dan gedung-gedung pertemuan yang layak serta berdaya tampung besar, tentu akan banyak memotong anggaran Pemerintah yang dibuang tak perlu bila menyewa hotel-hotel.
Pikiran maju Longki dalam membangun Sulawesi Tengah benar-benar menguntungkan penerusnya kelak. Semuanya sudah tersedia, tinggal pakai.
Untuk diingat dalam kampanyenya, Rusdi Mastura sempat menyindir pembangunan-pembangunan ini. Bahkan ada tim suksesnya yang mempersoalkannya dan membandingkannya dengan pembangunan hunian tetap korban bencana. Padahal yang mereka tak paham itu sudah diurusi masing-masing oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten terdampak.
Saya kemudian juga menjadi ingat ketika Walikota Palu Hidayat dilantik pada 2016, ia kelimpungan. Belasan kantor dinas cuma mengontrak di rumah-rumah warga. Walikota sebelumnya, Rusdi Mastura tak sempat lagi membangun kantor-kantor pemerintahan mungkin karena kekurangan anggaran dan lahan.
Rusdi menjadi Wali Kota hampir 10 tahun. Setelahnya ia mengundurkan diri karena maju menjadi Calon Gubernur Sulteng pada 2015 melawan Longki Djanggola yang juga mengundurkan diri sebagai Bupati Parigi Moutong.
Saya jadi ingat pula, selama hampir 10 tahun di Parigi Moutong, Longki menata perkantoran dan menyiapkan perkantoran pemerintah di satu lokasi. Ditata dengan apik dan hingga kini bisa ditempati. ***
Discussion about this post