Beredar video memperlihatkan sejumlah pesarta Musyawarah Nasional (Munas) Forum Alumni HMI-WATI (Forhati) ke-V di Swiss Bell Hotel, Sabtu (26/11/2022) berujung kericuhan.
Video yang berdurasi 2 menit 8 detik memperlihatkan sejumlah peserta menaiki panggung menuju ke presidium sidang.
Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Umum Majelis Wilayah (MW) Forhati Sulawesi Tenggara, Ayu Milawarti yang pada saat itu hadir.
“Kejadiannya itu sekitar 00.30 WITA, terjadi perdebatan tentang pemilihan, ada dua opsi ada e-voting, ada juga konvesional,” ungkapnya.
Kata Ayu, dari dua opsi itu, yang memiliki suara terbanyak adalah pemilihan secara konvesional. Hal itu dikarenakan panitia yang terkesan kurang dalam hal persiapan.
“Karena mereka melihat kesiapan panitia terkait id card saja masih banyak yang belum dapat, bahkan sampai kegiatan sudah berjalan saja belum dapat, apalagi mau malanjutkan dengan metode pemilihan e-voting,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Ayu keraguan dari peserta sendiri adalah jaminan tentang pemilihan secara e-voting tidak ada intervensi.
“Panitia bisa memastikan bahwa pemilihan itu terjamin kerahasiaan, tidak diketahui kan ketika peserta memilih,” ujarnya.
Ayu melihat, Stering Commite terkesan memaksakan harus secara e-voting, sehingga kembali terjadi lagi perdebatan dan sidang diskorsing kembali.
“Walaupun sudah diputuskan bahwa menerima ppemilihan secara konvensional, dia masih terkesan memaksa, sehingga dipending lagi,” terangnya.
Setelah itu, peserta dipindahkan ke Wisma Haji, karena Swiss Bell hotel yang sebelumnya di jadikan tempat Munas Forhati telah selesai masa kontrak.
“Setelah dipindah, sekitar jam 02.00 WITA ternyata masih berdebat tentang itulagi, sudah sidang pleno 4, Stering Commite meminta Majelis Wilayah memilih lagi ini mau pemilihan secara e-voting atau konfesional,” ucapnya.
Namun, sekarang sudah diputuskan pemilihan memakai metode konfesional dan saat ini sudah lanjut ke pemaparan visi-misi.
“Alhamdulillah ini sudah masuk ke visi-misi, kemarin ada 14, nanti akan mengerucut sampai 5 yang akan menjadi Majelis Nasioan Forhati,” pungkasnya. ***