Seperti lansiran CNBCindonesia.com, Presiden Joko Widodo menyebut arus masyarakat keluar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sebelum pemerintah resmi melarang mudik, 24 April lalu, merupakan aktivitas pulang kampung.
Menurutnya, mudik dilakukan menjelang Hari Raya Lebaran Idul Fitri. Sedangkan pulang kampung dilakukan jauh hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadan.
“Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung,” ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (22/4/2020) malam.
“Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampung,” sebut Jokowi.
Jokowi beranggapan, mereka yang mencuri start untuk pulang kampung justru berada dalam kondisi berbahaya jika tetap tinggal di Ibu Kota.
Ia menambahkan, saat pulang kampung, pemerintah daerah setempat telah menyiapkan tempat isolasi bagi warga yang ingin masuk ke wilayah tersebut.
“Coba dilihat juga di lapangan, ini lapangan yang kita lihat. Di Jakarta, mereka menyewa ruang 3×3 atau 3×4, isinya 8 orang atau 9 orang,” katanya.
“Mereka di sini tidak bekerja. Lebih berbahaya mana, di sini, di dalam ruangan dihuni 9, 8 orang, atau pulang ke kampung tapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa?” ucap Jokowi.
Pemerintah Indonesia saat ini mencatat ada 7.418 pasien positif corona secara akumulatif, per Rabu (22/4/2020).
Pasien sembuh 913 sementara pasien meninggal 635. Sebelumnya sejumlah pihak mengkhawatirkan mudik bisa menambah jumlah kasus secara signifikan. Bahkan penelitian UI menyebut bisa saja angka kasus naik menjadi 1 juta pada Juli nanti. ***