Kapolda Jatim dicopot sebab dianggap bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan. Irjen Pol Nico Afinta dimutasi menjadi Staf Ahli Sosial dan Budaya (Sahlisosbud) Kapolri.
Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2134/X/KEP/2022 tertanggal 10 Oktober 2020. Nico diganti oleh Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa. “Ya betul,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Meski demikian, Dedi tak menyebut secara rinci penyebab Nico dimutasi. Menurutnya, mutasi adalah hal bisa di internal Polri dalam rangkat penugasan dan kebutuhan organisasi.
“Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” jelasnya.
Namun, sebelumnya ramai desakan dari masyarakat, utamanya Aremania agar Kapolda Jatim dicopot.
Sebelumnya, kerusuhan pecah usai laga Arema Malang melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (2/10). Pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya. Ini menjadi kekalahan kandang pertama Arema dari klub Surabaya itu dalam 23 tahun terakhir.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kericuhan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 125 orang. Data terakhir menyebutkan jika korban jiwa sudah mencapai 131 orang. Data ini diperoleh dari hasil asesmen yang dilakukan Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI pada Minggu, pukul 15.45 WIB.
“Diilaporkan meninggal dunia 129 orang, tetapi setelah ditelusuri di rumah sakit terkait menjadi 125 orang,” kata Ketua Tim DVI Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan.
Sementara, selain korban tewas, insiden kemanusiaan itu melukai lebih dari 700 orang. Para korban mengalami luka-luka karena terinjak, patah tulang, dislokasi, engsel lepas, mata perih, dan kadar oksigen rendah. ***