• Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
Wednesday, 10 August 2022
JafarBua
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
No Result
View All Result

Teknologi VR Pertemukan Pengungsi dengan Kampung Halamannya

Saturday, 15 May 2021
in Breaking News
4 min read
5 0
6
SHARES
10
VIEWS

HYUN Mi masih berusia 13 tahun ketika dia melarikan diri dari Pyongyang, Korea Utara. Bersama orang tua dan lima saudara kandungnya mereka menghindar dari pertempuran di Semenanjung Korea.

Hyun Mi, penyanyi Korea yang terkenal di tahun 60-an itu, terpisah dengan 2 saudara kandung lainnya akibat perang Korea dan China. “Kupikir baru seminggu, tapi minggu itu menjadi 70 tahun,” kata Hyun (83 tahun).

Namun setelah 70 tahun untuk pertama kalinya Hyun bisa mengunjungi rumah masa kecilnya, setidaknya mirip. Dia menggunakan teknologi Virtual Reality (realitas virtual) seperti dilansir CNN.com.

Penderitaan keluarga yang terpisah mendorong Kementerian Unifikasi Korea Selatan untuk meminta Palang Merah negara itu membuat proyek untuk menghubungkan pengungsi dengan kampung halaman mereka.

Palang Merah lalu bekerja dengan Ahn Hyo-jin, kepala eksekutif perusahaan VR, Tekton Space, yang berbasis di Seoul untuk membuat VR kampung halaman pengungsi.

“Ada banyak pengungsi dan semuanya ingin mengunjungi kampung halaman mereka tetapi tidak bisa karena keadaan,” kata Ahn.

Hyun, yang lagunya hits tahun 1960-an tentang dipisahkan dari orang yang dicintai itu, adalah pengungsi Korut pertama yang melakukan tur virtual ke tanah airnya.

“Tidak mudah untuk membuat ulang tempat-tempat di Korea Utara yang tertutup, kata Ahn.

Perusahaannya mewawancarai Hyun, memintanya untuk mengingat momen-momen indah dari masa kecilnya. Saat Hyun berbicara, seorang desainer membuat sketsa apa yang dia gambarkan, memeriksa secara berkala untuk melihat apakah gambar itu cocok dengan ingatannya. Sketsa tersebut kemudian diubah menjadi desain 3D.

“Sangat menakutkan ketika kami mulai,” kata desainer 3D Moun Jong-sik. “Bagaimana jika benda yang kubuat tidak menyerupai ingatannya?”

Tetapi ketika Hyun memakai headset VR pada bulan September tahun ini, dia tidak dapat berhenti menangis.”Saya berhasil sampai ke Korea Utara!” Hyun berseru.

Longki Djanggola

Rekreasi di Pyongyang memang tidak persis sama seperti yang dia ingat,tapi hampir mirip. Saat Hyun mengamati rekreasi tertutup salju di rumah tempat dia dibesarkan, dia berkata dia terus memikirkan orang tuanya, yang sudah lama meninggal.

“Wajah ibu, ayah, saudara perempuan dan saudara laki-laki saya terlihat di depan saya,” katanya.

Hyun ingat betapa padatnya rumah mereka dengan delapan saudara kandung di sekitar meja makan, dan menyelinap ke toko ayahnya untuk makan cumi-cumi tanpa dia sadari. Dia melihat pasar makanan laut di Pyongyang tempat dia biasa bermain lompat tali, dan Sungai Taedong, tempat dia biasa berenang saat kecil.

Hyun masih hidup dengan rasa sakit karena meninggalkan dua saudara perempuannya. Dia sempat bersatu dengan salah satu dari mereka di China 20 tahun lalu. Pertemuan yang dimungkinkan oleh broker yang memiliki hubungan bisnis di Korea Utara.

Pertemuan mereka difilmkan oleh kru dokumenter dan kemudian disiarkan televisi. Adiknya baru berusia 6 tahun ketika dia pergi dan menjalani kehidupan yang jauh lebih keras.

“Kalau saja aku ikut denganmu, aku bisa menjadi penyanyi bintang sepertimu,” kenang kakaknya saat reuni.

“Dia hampir 60 tahun tapi dia masih terlihat sama. Aku melihat bagaimana dia kehilangan semua rambutnya, semua gigi dan kuku kakinya juga,” tambah Hyun.

Pada 1990-an, waktu Hyun bertemu dengan saudara perempuannya, saat itu Korea Utara dilanda kelaparan yang menyebabkan sekitar 600.000 kematian. Meskipun perkiraan sebelumnya menyebutkan angka tersebut jauh lebih tinggi.

“Bahkan hari ini ketika saya pergi ke restoran prasmanan, saya menangis, karena makanannya berlimpah,” katanya. “Sangat menyakitkan bagiku melihat makanan apa pun dibuang karena itu membuatku memikirkan saudara perempuanku di Utara.”

Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan dalam statistik terbaru yang dirilis bulan lalu bahwa, sejak 1988, ada 133.000 orang resmi mendaftar untuk bertemu keluarga mereka di Korea Utara.

Tapi kemungkinan reuni itu menyusut seiring bertambahnya usia para pengungsi. Hingga November, terdapat 49.700 pengungsi yang terdaftar masih hidup di Korea Selatan.

Ribuan orang seperti Hyun melarikan diri dari Korea Utara selama Perang Korea pada 1950-an, melintasi perbatasan ke China dan Rusia. Banyak yang berakhir di Korea Selatan.

Mereka berencana untuk kembali ketika pertempuran mereda. Tetapi setelah perang berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, Korea Utara dan Selatan mendirikan perbatasan yang hampir tidak bisa ditembus antar negara, mencegah siapa pun melintasi kedua sisi.

Meskipun kedua negara telah mengizinkan keluarga terpilih untuk berkumpul kembali. Namun sebagian besar keluarga yang terpisah selama perang tidak pernah dapat melihat orang yang mereka cintai.

Reuni telah dibatalkan di masa lalu ketika hubungan antara kedua negara memburuk. Pertemuan terakhir terjadi pada 2018, ketika 89 keluarga dari Korea Selatan dapat bertemu dengan kerabat mereka di Korea Utara. Banyak yang ambil bagian berusia 90-an. (***)

Related Posts

Breaking News

Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

Friday, 5 August 2022

Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer Resimen Mahasiswa di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota...

Breaking News

Tiga Batalyon Menwa Gelar Diklatsar Gabungan di Yonif 711/Raksatama

Tuesday, 26 July 2022

Suara rentetan tembakan senjata otomatis terdengar menyalak di lapangan Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota...

Breaking News

Buku untuk Dijual: Leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari Mitos ke Realitas

Wednesday, 13 July 2022

Pulau Sulawesi disamakan dengan laba-laba yang berbaring di air dengan semenanjung seperti kaki. Bentuknya terkadang...

Breaking News

In Memoriam Haris Kariming, Rusdi dan Longki: Almarhum Sangat Cakap dan Cekatan 

Monday, 11 July 2022

Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia mantan Kabag Humas Kabupaten Parigi Moutong dan mantan...

Breaking News

Shinzo Abe: Mantan PM Jepang dibunuh saat kampanye pemilu, ditembak dua kali

Friday, 8 July 2022

Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang meninggal Jumat (08/07/2022) setelah ditembak oleh pelaku yang diduga...

Breaking News

Usai Kunjungan Jokowi, Rusia Masih Terus Bombardir Ukraina, 18 Orang Tewas di Wilayah Odesa

Saturday, 2 July 2022

Rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan dua kamp liburan di dekat pelabuhan Odesa di...

Next Post

Satgas TNI Garuda BGC Rayakan Idul Fitri di Daerah Misi Afrika

Uvempoi, Sajian Khas Lebaran di Lembah Palu nan Menggugah Selera

Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

Discussion about this post

Highlight

  • Lifestyle
Breaking News

Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

by Jafar Bua
Friday, 5 August 2022
0

Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer Resimen Mahasiswa di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota Manasa adalah bagian dari tanggungjawab...

Read more

Om Kota, Jurnalis Radio Sepanjang Masa

Thursday, 4 August 2022

Tiga Batalyon Menwa Gelar Diklatsar Gabungan di Yonif 711/Raksatama

Tuesday, 26 July 2022

Buku untuk Dijual: Leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari Mitos ke Realitas

Wednesday, 13 July 2022

In Memoriam Haris Kariming, Rusdi dan Longki: Almarhum Sangat Cakap dan Cekatan 

Monday, 11 July 2022

About Me

JafarBua

JAFAR BUA

Blogger & Traveler

JAFARBUAISME. Ini dapat dibaca sebagai Jafar Bua is Me; Jafar Bua adalah saya. Anda bisa pula membacanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan saya, Jafar Bua sebagai pribadi. Itu mencakup pikiran, gagasan, tulisan, sajak, foto, coretan atau apapun tentang saya. Bahkan bisa pula igauan dan mimpi saya

Jafarbuaisme cuma sekadar catatan-catatan saya di waktu senggang dalam pelbagai bentuk.

JAFAR BUA

NETWORKING

KABAR LUWUK

Popular

  • Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    16161 shares
    Share 16145 Tweet 7
  • Kartu Sulteng Sejahtera Bukan Syarat Penerima BLT Rp1 juta per Keluarga

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Dua Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tertembak Mati

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Setelah Menghilang Dokter Faisal Akhirnya Ditemukan di Paleleh

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • MIT Berulah Lagi, 2 Warga Lembah Napu Tewas Digorok

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Mujahiddin Indonesia Timur Terpecah, 4 Anggota asal Poso akan Menyerah

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Benarkah dr. Faisal Kanang Ditahan Densus 88? Ini Jawaban Kapolda Sulteng

    11 shares
    Share 4 Tweet 3

  • About Me

© Copyright 2019 JAFARBUAISME , Designed & Developed by ALFATWA Multimedia.

No Result
View All Result
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me

© 2019 JafarBuaIsMe - Designed and Developed by Alfatwa Multimedia.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In