Indonesian Police Watch (IPW) berharap polisi menyelidiki dugaan keterkaitan sindikat bandar narkoba dalam kasus “pesta narkoba” yang menyeret 12 oknum polisi termasuk Kepala Kepolisian Sektor Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi.

“IPW berharap kasus itu diusut tuntas agar diketahui apakah ke-12 polisi itu merupakan bagian dari sindikat narkoba di Jawa Barat atau hanya sekadar pemakai,” kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam pernyataan tertulisnya yang dikirimkan ke media.

BACA INI JUGA:  ABG 15 Tahun di Parigi Moutong Diperkosa 11 Pria, Ada Oknum Kades dan Guru SD

Neta menilai apa yang dilakukan Kompol Yuni dan rekan-rekan-nya adalah tantangan bagi Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas narkoba di Tanah Air.

“Tantangan memberantas narkoba bukan hal main-main lagi, karena sudah menggerogoti jantung kepolisian, di mana seorang Kapolsek perempuan tega-tega-nya memimpin 11 anak buahnya untuk (memakai) narkoba bareng,” tutur Neta.

BACA INI JUGA:  Perang Thailand Vs Kamboja Picu Krisis Regional dan Ketegangan Diplomatik

Neta menduga pesta itu juga melibatkan bandar narkoba. Karena, para bandar narkoba dinilai berpotensi mengincar atau memanfaatkan polisi sebagai deking (backing) pengedar maupun sebagai pemakai.

Hal itu dikarenakan uang yang didapat dari peredaran narkoba adalah dana segar yang “gurih dan para bandar tak segan segan memberikan dana segar itu untuk oknum polisi asal bisnis-nya lancar, ucap Neta.

BACA INI JUGA:  Nia Ramadhani Beli Satu Klip Sabu Rp1,5 Juta

“Karena itu, begitu ada yang terindikasi terlibat narkoba, langsung dipecat dan diarahkan untuk kena hukuman mati. Tujuannya agar narkoba tidak menjadi momok dan bahaya laten bagi institusi Kepolisian,” ujarnya menegaskan. ***