Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman, dua negara di Timur Tengah ini mengalami intensitas hujan lebat hingga menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah, termasuk Bandara Internasional Dubai.
Kota Gurun Dubai, UEA, dilanda banjir dahsyat setelah mengalami curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir. Banjir menutup jalan raya utama dan mengganggu penerbangan di bandara Dubai.
Penerbangan di bandara internasional tersibuk di dunia itu pun lumpuh sejak Selasa (16/4/2024), dan terpaksa dialihkan ke bandara lain.
Disebabkan cuaca buruk itu, Muadzdzin pun mengubah lafal adzan ‘hayya alal falah' menjadi ‘shollu fii rihalikum' yang artinya shalatlah di rumah kalian.
Perubahan lafal adzan ‘hayyaa ‘alas Salaah Hayyaa alal Falaah' menjadi ‘as salaatu fir rihaal' atau ‘shollu fii rihalikum' diperbolehkan pada saat turun hujan atau pada hari yang tidak memungkinkan seseorang untuk keluar rumah dan melaksanakan salat di masjid.
Perubahan lafal adzan itu pernah dilakukan saat dunia dilanda pandemi Covid-19.
Ternyata ini memang ada dalilnya.
Disebutkan dalam sebuah al hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim; “Ibnu Abbaas menyampaikan khotbah kepada kami pada hari hujan. Ketika Mu'adhin sampai (pernyataan) ‘Hayyaa ‘alas Shalat' beliau (Ibnu Abbaas) memerintahkannya untuk berseru: ‘As Salaatu fir Rihaal' ((mendirikan) shalat di tempat tinggal kalian), maka orang-orang itu saling berpandangan, maka beliau berkata: ‘Hal ini dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (artinya Rasulullah – Sallallahu Alaihi Was Salam) dan sesungguhnya itu adalah Azmah (mengikat kalian). “
Untuk diketahui, Adzan adalah panggilan yang disuarakan dengan suara keras muazin dalam lima waktu sehari semalam di masjid atau dari menara masjid, untuk memanggil orang Islam menunaikan shalat dalam lima kali sehari semalam. ***