• Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
Tuesday, 17 May 2022
JafarBua
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
No Result
View All Result

Tradisi Bakar Batu Muslim Papua; Memelihara Tradisi, Menjaga Akidah

Thursday, 30 April 2020
in Ramadhan Kareem
3 min read
5 0
11
SHARES
10
VIEWS

Bagi Suku Dani, suku asli di pegunungan tengah Papua, tradisi bakar batu tidak bisa dilepaskan dari kehidupan mereka. Dalam tradisi asalnya, daging yang dimasak dengan bakar batu adalah daging babi. Namun karena saat ini, separuh anak-anak suku telah memeluk agama Islam, dagingnya diganti dengan daging ayam. Seperti apa tradisi bakar batu, warga muslim Suku Dani yang mendiami Lembah Baliem, Distrik Walesi, Wamena, Jayawijaya, Papua ini? Saya beruntung sebab pada 24 Juli 2013 silam, di saat Ramadhan saya berkesempatan mengikuti prosesi bakar batu ini. Saya membagikan kembali kisahnya pada Anda semua.

Untuk mempersiapkan acara bakar batu ini, tentu saja, pasar tradisional setempat menjadi tujuan pertama para mama, sebutan ibu bagi warga setempat.Sayur-mayur berupa pakis, kangkung, sawi daun, juga umbidan daun pihere banyak tersedia di sana. Pihere adalah sebutan warga pegunungan tengah Papua untuk ketela rambat.

Pihere adalah makanan pokok warga setempat. Biasanya, juga ditambah dengan umbi keladi.

Saat semua uba rampe tradisi ini sudah dirasa cukup, proses awal bakar batu pun dimulai. Sebelum semua bahan-bahan makanan itu dibakar di atas batu, terlebih dahulu batu-batu cadas sebesar sekepal atau dua kepal orang dewasa dibakar hingga menjadi sangat panas dan membara.

Dalam tradisi awal warga pegunungan tengah Papua. Biasanya yang dibakar adalah daging babi namun karena mereka kini sudah memeluk agama Islam maka diganti dengan daging ayam. Nantinya, uap dari batu-batu yang sangat panas dan membara lalu disungkup daun ilalang inilah yang membuat sayur mayor, umbi-umbian dan daging ayam menjadi matang.

Seperti tradisi masyarakat suku lainnya di Indonesia, tradisi bakar batu ini dilakukan secara gotong royong. Para lelaki dan perempuan terlibat aktif di dalamnya. Namun para perempuanlah yang terlibat penuh hingga berakhirnya acara bakar batu ini. Lelaki mendapat peran menyiapkan kayu bakar dan perempuan yang mengawal proses tradisi ini hingga akhir.
Setelah dirasa batu sudah mulai membara, para mama sudah mulai mengambil dan menaruh batu-batu panas itu di atas tumpukan ilalang dan rerumputan lainnya. Lalu menutupnya lagi selapis demi selapis. Di antara lapisan itulah beragam sayur-mayur dan umbi-umbian diletakan, sampai menjadi matang.

Sesekali, tumpukan batu panas, rerumputan dan sayur mayur itu disiram air agar merangsang uap panas untuk membuat bahan-bahan makanan tadi tanak. Setelah itu, batu panas kembali diletakan dan ditimbun dengan ilalang dan rerumputan lain. Nah, ditumpukan paling ataslah daging ayam diletakan. Lalu kemudian ditutupi ilalang lagi dan tindih dengan batu panas.


LONGKI FOR DPRRI

Yang menarik, selama menunggu sayur mayur, umbi-umbian tanak dan daging ayamnya matang, para mama biasanya menganyam noken, kantong serba guna, khas warga pegunungan tengah Papua.

Menurut Abu Hanifah Asso, anak lelaki dari kepala suku Tahuluk Asso yang selama ini berperan mewakili bapaknya memimpin acara-acara tradisi seperti ini, meski sudah memeluk agama Islam, tradisi asli mereka tak mungkin ditinggalkan.

“Warga Suku Dani, khususnya yang bermukim di Walesi terkenal akan jiwa sosialnya yang tinggi, tradisi semacam ini memelihara jiwa sosial itu, dan juga memelihara tradisi ini sendiri. Meski kami sudah Islam, tradisi ini tetap kami lanjutkan, yang kami lakukan adalah menyesuaikan diri dengan beberapa hal terkait hukum halal haram dalam Islam,” ujar Abu Hanifah.

Jadi menurutnya, ini adalah memelihara tradisi tapi tetap menjaga akidah. Dan bagi Abu Hanifah, itu adalah harga mati ketika mereka sudah memeluk Islam. Dan warga lainnya, sungguh menghormati keyakinan mereka itu.

Nah, setelah empat sampai lima jam kemudian, saat dirasakan bahan-bahan makanan tadi sudah tanak dan matang, tumpukan ini pun dibongkar, selapis demi selapis. Dann…makanan yang pasti enak ini tinggal menunggu disantap saat waktu berbuka puasa tiba. ***

Related Posts

Kasiter Korem 132 Tadulako Isi Ceramah Ramadhan di Masjid Arrahman Palolo, Sigi
Ramadhan Kareem

Kasiter Korem 132 Tadulako Isi Ceramah Ramadhan di Masjid Arrahman Palolo, Sigi

Sunday, 3 April 2022

Surga merindukan empat golongan; orang yang gemar membaca Alquran, orang yang menjaga lisannya, mereka yang...

Seperti Apa Hajar Aswad di Ka’bah, Ini Foto Detailnya
Ramadhan Kareem

Seperti Apa Hajar Aswad di Ka’bah, Ini Foto Detailnya

Tuesday, 11 May 2021

Siapa yang tak kenal hajar aswad atau batu hitam yang menjadi ikon bangunan suci Umat...

Mana yang Tepat, Shalat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan?
Ramadhan Kareem

Mana yang Tepat, Shalat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan?

Monday, 10 May 2021

Di sejumlah tempat, umat Islam melaksanakan shalat Id, yakni shalat sunah pada hari raya Idul...

Gubernur Longki Serahkan 2.000 Paket Sembako dari Tahir Foundation bagi Penyintas Likuefaksi Petobo
Ramadhan Kareem

Gubernur Longki Serahkan 2.000 Paket Sembako dari Tahir Foundation bagi Penyintas Likuefaksi Petobo

Wednesday, 5 May 2021

Gubernur Longki Djanggola bersama Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Alimudin Paada, Kepala Cabang Bank Mayapada...

Begini 5 Niat Zakat Fitrah: untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Anak
Ramadhan Kareem

Begini 5 Niat Zakat Fitrah: untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Anak

Monday, 3 May 2021

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan umat Islam di bulan Ramadan hingga waktu salat...

Ini Besaran Zakat Fitrah se-Sulawesi Tengah
Ramadhan Kareem

Ini Besaran Zakat Fitrah se-Sulawesi Tengah

Saturday, 1 May 2021

Kakanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke, mengimbau umat Islam di Sulawesi Tengah agar melengkapi Ibadah Ramadhan...

Next Post
Update Covid-19 Sulteng, Kamis, 30 April 2020

Update Covid-19 Sulteng, Kamis, 30 April 2020

Akhirnya, Test Swab Bisa Dilakukan Sendiri di Sulteng

Akhirnya, Test Swab Bisa Dilakukan Sendiri di Sulteng

Ini Dia 5 Nilai Sedekah Kita

Ini Dia 5 Nilai Sedekah Kita

Discussion about this post

Highlight

  • Lifestyle
Anggota Kelompok MY Menyerahkan Diri ke Densus 88
Breaking News

Anggota Kelompok MY Menyerahkan Diri ke Densus 88

by Jafar Bua
Monday, 16 May 2022
0

MF alias UT, yang diduga sebagai anggota kelompok MY menyerahkan diri kepada Detasemen khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, Senin...

Read more
Protes Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit se-Indonesia Demo Jokowi

Protes Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit se-Indonesia Demo Jokowi

Monday, 16 May 2022
Terkait Kelompok Teroris, Densus 88 Tangkap Sejumlah Orang di Poso dan Ampana

Terkait Kelompok Teroris, Densus 88 Tangkap Sejumlah Orang di Poso dan Ampana

Sunday, 15 May 2022
Apa Hasil Tim Investigasi Jual Beli Jabatan Pemprov Sulteng? Ini Jawabannya

Apa Hasil Tim Investigasi Jual Beli Jabatan Pemprov Sulteng? Ini Jawabannya

Tuesday, 10 May 2022
Mantan Birokrat Senior: Bila Ikut Mekanisme Baku, Tidak akan Ada Jual Beli Jabatan

Mantan Birokrat Senior: Bila Ikut Mekanisme Baku, Tidak akan Ada Jual Beli Jabatan

Tuesday, 10 May 2022

About Me

JafarBua

JAFAR BUA

Blogger & Traveler

JAFARBUAISME. Ini dapat dibaca sebagai Jafar Bua is Me; Jafar Bua adalah saya. Anda bisa pula membacanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan saya, Jafar Bua sebagai pribadi. Itu mencakup pikiran, gagasan, tulisan, sajak, foto, coretan atau apapun tentang saya. Bahkan bisa pula igauan dan mimpi saya

Jafarbuaisme cuma sekadar catatan-catatan saya di waktu senggang dalam pelbagai bentuk.

JAFAR BUA

NETWORKING

KABAR LUWUK

Popular

  • Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    16181 shares
    Share 16153 Tweet 12
  • Kartu Sulteng Sejahtera Bukan Syarat Penerima BLT Rp1 juta per Keluarga

    4502 shares
    Share 1801 Tweet 1126
  • Dua Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tertembak Mati

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • MIT Berulah Lagi, 2 Warga Lembah Napu Tewas Digorok

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Mujahiddin Indonesia Timur Terpecah, 4 Anggota asal Poso akan Menyerah

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Tak Hubungi Keluarga Sejak 2011, Ambo alias Abu Alim Tewas Ditembak Satgas Madago Raya

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Nasib Sial Ambo, Terpisah dari Keluarga 10 Tahun, Tewas di Ujung Peluru Satgas Madago Raya

    10 shares
    Share 4 Tweet 3

  • About Me

© Copyright 2019 JAFARBUAISME , Designed & Developed by ALFATWA Multimedia.

No Result
View All Result
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me

© 2019 JafarBuaIsMe - Designed and Developed by Alfatwa Multimedia.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In